Indonesia... 4.30 Waktu Indonesia Timur.........
Indonesia... 3.30 Waktu Indonesia Tengah.........
Indonesia... 2.30 Waktu Indonesia Barat.........
Mampang, Jakarta, 2.20 Dini hari...
Ketika sebagian besar penduduk kota Jakarta sedang terlelap tertidur (termasuk saya), dan ketika setengah dari sebagian besar penduduk kota Jakarta yang sedang tertidur itu sedang bercinta (tidak termasuk saya hikss..) di sudut sebuah ruangan yang jika siang hari berubah menjadi tempat kerja.. Saya sedang bermimpi....
Di dalam mimpi saya, terlihat abang ipar saya sedang menarik narik cacing dari sarangnya. Bertumpu di kedua kakinya, dengkul menekuk, muka merengut, mata menyempit... menarik.. menarik... tarikkkkkkkkkkkkkkkk dan akhirnya cacing sepanjang 2cm itu pun berhasil dikeluarkan dari lubang persembunyiannya.. langsung saja tanpa tedeng aling aling, itu cacing dibanting, dia menggelepar.. dan setelah penyiksaan yang tidak layak di ceritakan untuk dikomsumsi oleh anak anak dibawah usia 20 tahun kebawah akhirnya.. sambil menekan tombol bulat, bulat, atas, bawah, X, segitiga, kanan, kiri.. abang saya mengeluarkan jurus fatalitynya, maka terbelah dualah mahluk cacing itu...
Tawa bangga terlihat diwajahnya, dia melangkah menjauhi arena pembantaian ketika tiba - tiba muncul lagi sosok seperti cacing.. menyeruak keluar... ahh kepalanya sudah terlihat.. oh tidakk itu bukan cacing.. it..it...ituuuu ular.... argghhhhh.. benar sodara sodara.. itu benar benar ular dan ternyata sodara sodara, itu adalah ular cobra.. dia (ular itu, bukan abang saya) menjulurkan lidahnya, memasukkan lagi, julur, masuk, julur lagi, masuk lagi bgitu terus.. ternyata dia sedang bernafas atau bibirnya kering (saya tidak tahu, itu hanya dia, TUHAN, dan orang orang yang mempelajari kehidupan ular yang tahu) ular itu seakan - akan benar-benar benci-benci melihat-lihat apa-apa yang-yang (ok back to normal) dilakukan oleh abang saya kepada cacing 2cm barusan... seakan akan cacing itu adalah istrinya.. ahhh tidak pikir saya, ini akan fatal..
Namun abang saya tanpa ragu berbalik dan langsung mencekek ular itu dibahagian lehernya rada kebawah (Soalnya tubuh ular hanya terdiri dari kepala, leher yang panjang, dan ekor) terlihat ular tidak menyangka akan diserang secara mendadak.. wasit berteriak teriak, karena dia merasa didahului, sebab pluit blum di tiup.. Namun abang saya tidak menghiraukan sekitarnya, keringat bercucuran ditubuhnya, namun sang ular tidak kalah cerdiknya, ia memjamkan mata lalu merapal ilmu sakti mandra guna.. ilmu itu begitu saktinya sehingga saya sebagai penonton pun merasakan.. ada tusukan tusukan kecil di kaki saya, naik kepaha... tidak terasa apa - apa.. Namun tak lama terasa tusukan itu seperti menari nari diatas tubuh saya...Ahhh.. ilmu apa pula ini, pikir saya dalam mimpi saya, begitu nyata, seperti ada mahluk yang menggerayangi perut saya.. hebat sekali ular ini.. nyata sekali rasanya padahal ini hanya mimpi.. namun tusukan itu begitu nyata, terasa menggelitik.. nyata sekali.. nyata....
Arggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
Saya terlompat dari mimpi saya, langsung siaga penuh, tidakkkk.. bahkan ketika bangun masih terasa menggelitik bagian perut saya.. dengan cepat saya membuka baju saya.. dan terlihatlah sekelebat saja, mahluk coklat berkaki enam, dengan tubuh mengkilat dan antena 2 sedang berajojing di perut saya.. dengan segera saya berdiri... mengibas kibas.. tapi ternyata kecoa itu juga memiliki ilmu menghilang, dia hilang sodara - sodara.. saya cari - cari kesana sini... saya harus membalaskan dendam itu.. saya akan menari - nari diatas perutnya.. saya merasa terhina..Tapi tetap saja dia menghilang, seakan akan ada kekuatan gaib yang menyirnakan dirinya dari tatapan mata saya..
Tidak... saya putus asa.. saya harus membalaskan dendam saya.. mau dibawa kemana aib ini.. ini akan menjadi aib yang terbesar didalam keluarga... ahhhh saya tidak mampu hidup lagi.. saya berbaring miring meratapi nasib saya.. air matapun hendak menetes.. namun ternyata sadaraku.. tidak begitu lama siluman kecoa itu muncul tepat didepan mataku...Dia terlihat sibuk.. seperti sedang membersihkan tubuhnya.. Akh aku semakin naik pitam... berani beraninya dia membersihkan tubuhnya setelah menggerayangi tubuhku, apakah dia pikir tubuhku ini kotor.. dasar siluman kecoa...Lalu dengan perlahan, aku menarik senjata ku.. sibiru, sendal jepit yang didesain khusus untuk membunuh kecoa, perlahan aku mengangkat tanganku, bersiap memberikan salam terakhir kepada kecoa itu... dannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn..... glepakkkkkkkk... bergetarlah isi bumi... tembok bergoyang... meja berjoget... aku angkat sendal jepit itu terlihat kecoa itu melihat kepadaku dengan tatapan tak percaya dan penuh dengan rasa benci... kudengar dia berbisik .. dasar pembokong.. namun aku tak perduli.. aku sudah gelap mata... aku berikan lagi pukulan pukulan selanjutnya..gedubrag gedubrig.. kaprak kapruk.. dung dung prettttt.... debu debu berterbangan.. masih belum mati juga mahluk ini.. benar benar mahluk sakti mandra guna...
lalu dengan berat hati.. terpaksa juga ku gunakan, senjata ku paling mutakhir... yang di beli akhir tahun lalu... dengan harga kurang lebih dua ratus ribu rupiah... sepatu kerja ku.. sepatu kerja yang selalu menemani ku.. mengantarku kemanapun aku pergi... yang tetap setia menghitam walau aku berjalan asal2an.. aku pandangi sepatuku, lalu berbisik.. maafkan aku sepatu.. dia hanya tersenyum menunjukkan kesetiaan, kedewasaan serta profesionalisme nya sebagai sepatu... lalu dengan satu tarikan nafas aku angkat sepatu tersebut... gedubragkkk.. suatu pukulan aku timpakan diatas tubuh kecoa itu.. dia terlihat masih sempoyongan walau antenanay telah patah satu dan kakinya tinggal tiga dia pegang erat - erat.. kami sempat lihat2an sejenak.. dia berbalik mencoba melarikan diri... dan dengan mengucapkan ilmu yang diajarkan oleh Arnold Swaksenezer (Dengan ejaan yang telah disempurnakan) "Hasta la Vista, baby.." ... terdengar lah teriakan membahana dari siluman itu, guntur menggelegar dan bersamaan dengan datangnya musim semi, kucing dan anjing tersenyum... matilah siluman itu...lalu aku dapat tidur dengan tenang.... melanjutkan mimpi yang sempat tertunda..
grokkkkk...
2 bisikan...:
wkwk gangguan kecoa, kok digubrak sepatu? kejam :D
sebab dia sudah menggerayangi gua dengan laknatnya... wkwkwkwk
Posting Komentar