Selasa, Maret 31, 2009

Ketika gw sok tahu..

. Selasa, Maret 31, 2009

Ketika gw berangkat tuk mencari server kemarin..Gw pergi dengan seorang teman yang dikepalanya dah Built-in Kompas ama Peta Jakarta, shingga ngga mungkin nyasar klo jalan bareng ama dia..


Sepanjang jalan gw lihat stiker2, pamflet2, iklan2 para caleg yang sedang menjajakan diri.. ahhh negeriku kini sudah demokrasi...lalu di kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara.. sedan sedan hitam, manusia manusia parlente… ahhh negeriku kini semakin kaya...rumah rumah megah bertebaran, pohon sudah jadi barang langka, yang ada juga lampu merah, yang marah menyala


Tiba2 temen gw itu berbelok, karena seperti biasa jalan macet, masuk ke sebuah perumahan, yang mana rumah2nya bisa memuat rumah gua tujuh biji sekaligus dalam satu atap wew.. kmajuan dimana mana bro...namun ketika membelok di ujung kluar dari prumahan itu..

di sebuah gang senggol bacok......

Pemandangan berubah, tak lagi ada rumah2 itu.. yang ada cuma rumah.. yah rumah..rumah yang isinya atap semua, gimana tidak.. dari atap sampai tembok terdiri dari seng, gw gak bisa bayangkan panasnya kayak apa didalam situ.. Kemudian terdengar teriakan ibu yang putus asa memanggil si kecil yang berlarian kesana kemari, di seberang rumah ada sungai, yang walaupun hari tidak hujan, tapi airnya udah hampir sama tinggi ama jalan, kata temen gua disini klo banjir bisa sepinggang lebih... "ohhhh", gw cuma bisa bilang gitu.


Lalu ada seorang tua menghisap kreteknya dalam dalam, memandang motor kami yang lewat tanpa perasaan.. asap mengebul dari bibirnya yang renta, seakan ingin meniupkan semua penyiksaan kluar dari tubuhnya, keningnya berkerut, kulit menghitam, mungkin bapak itu terlalu lama bermain main dengan panas mentari, berbanding terbalik dengan beliau beliau ~ including me~ yang setiap hari duduk maen pesbuk di sebuah ruangan ber ac..yang ngamuk ngamuk gak jelas karena ac mati dan merasa kegerahan..yang teriak teriak gak puas, karena pangkat manager gajinya ceper...


Tapi herannya, mereka masih bisa tersenyum... mereka masih tertawa, walau esok entah makan apa..? Mereka tertawa.. entah apa yang mereka tertawakan, entah itu hidupnya, entah nasibnya, entah hari harinya….Ataukah mereka tertawa karena hanya itu kenikmatan yang tersisa didalam tubuhnya..entahlah...


Kemudian sekembalinya dari melihat server. tepat diperempatan Plaza blok M, di ujung sma 70 bulungan..Kita berhenti, buat bli teh botol, tak lama berhenti, motor yang parkir disebelah berangkat, membawa seonggok mahluk cantik (jika dibandingkan dengan gw) untuk pergi entah kemana... tapi inti crita bukan itu.. Ada tukang parkir dibelakang mereka, yang sedari tadi menunggu seribu atau dua ribu, atau seapes apesnya dapat lima ratus rupiah..Namun, entah karena si pengendara yang sedang buru - buru atau emang gak punya receh, dia langsung tancap gas.., tanpa perduli sang tukang parkir meniup niup pluit dengan keras hingga lemah, lalu menyerah.. kemudian ikut duduk didekat kita dan berbicara dengan tukang teh botol... gw cuma tersenyum trus ngomong ke dia "bukan rezeki kali pak, nti ada lagi koq" yang dijawab dengan anggukan setuju sambil ngomong "iya, ngapain saya kejar, nti jua ada lagi yang lain"..


Kemudian berlanjut dengan pembicaraan penting dengan tukang teh botol bahwa bentuk Plaza blok M itu seperti kapal kambuna, yang dijawab dengan tukang teh botol, gimana kalo ada tsunami yah, yang langsung dibantah sama tukang parkir, gak mungkin tsunami sampai sini (hmmm.. agak bisa diterima...) paling cuma sampai monas doank... kyaaaaaaaaa...


Disaat (hamperrr..) semua orang ngomongin resesi, pesta demokrasi, dua orang ini malah sibuk berdebat tentang tsunami sampai blok M atau cuma sampai monas, sambil membayangkan bahwa plaza blok M itu adalah kapal Kambuna...Aku bertanya...

adakah mereka tidak perduli dengan keadaan sekarang?

Adakah mereka ambil pusing dengan pemilu, ataukah hanya menunggu pembagian kaus gratis?Adakah orang yang memikirkan mereka, atau mereka hanya cukup "diatur dengan undang undang"??


Jakarta.. segala macam ada...

tapi yang kulihat hanya jurang menganga...

siapa yang tidak kuat akan jatuh kedalamnya...

siapa suruh datang jakarta....

 
{nama-blog-anda} is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com